September 16, 2008

Sepuluh Nasihat Hassan Al Banna

  1. Bersegeralah untuk pergi sembahyang apabila kamu mendengar seruan azan, walaupun dalam apa jua keadaan.
  2. Bacalah Al-Quran, pelajari isinya, dengar pesanannya, selalu mengingati Allah dan jangan membuang masa dengan perkara² yang tidak berfaedah.
  3. Berusahalah untuk berkomunikasi dalam bahasa Arab fushah, sesungguhnya ia sebahagian dari syiar Islam.
  4. Jangan banyak bertengkar dalam perkara yang tidak berfaedah, sesungguhnya seseorang itu tidak akan mendatangkan kebaikan (melainkan Allah).
  5. Jangan banyak ketawa, sesungguhnya hati yang mempunyai hubungan dengan Allah selalu tenang dan tenteram.
  6. Jangan banyak bersenda gurau, sesungguhnya orang yang bermujahadah itu tidak kenal kecuali dengan bersungguh².
  7. Jangan tinggikan suaramu melebihi had bagi pendengar, sesungguhnya perbuatan itu amatlah buruk dan keji.
  8. Jauhkan dari mengumpat dan menyakiti hati orang lain dan jangan bercakap kecuali dengan perkataan yang baik.
  9. Perkenalkan dirimu kepada saudaramu apabila berjumpa sesungguhnya asas dakwah kita ialah berkenalan dan kasih sayang.
  10. Kewajipan (kerja² jemaah) lebih banyak daripada waktu, maka tolonglah orang lain untuk memanfaatkan waktunya. Dan jika kamu mampunyai kerja maka percepatkanlah untuk menunaikannya (jangan melengah²kan kerja).

September 13, 2008

Permohonan Si Miskin Dan Si Kaya


Nabi Musa AS memiliki ummat yang jumlahnya sangat banyak dan umur mereka panjang-panjang. Mereka ada yang kaya danjuga ada yang miskin. Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa AS. Ia begitu miskinnya pakaiannya compang-camping dan sangat lusuh berdebu. Si miskin itu kemudian berkata kepada Baginda Musa AS, “Ya Nabiullah, Kalamullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar Allah SWT menjadikan aku orang yang kaya. Nabi Musa AS tersenyum dan berkata kepada orang itu, “saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah SWT. Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku gunakan pun hanya satu lembar ini saja”!. Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya. Beberapa waktu kemudian seorang kaya datang menghadap Nabi Musa AS. Orang tersebut bersih badannya juga rapi pakaiannya. Ia berkata kepada Nabi Musa AS, “Wahai Nabiullah, tolong sampaikan kepada Allah SWT permohonanku ini agar dijadikannya aku ini seorang yang miskin, terkadang aku merasa terganggu dengan hartaku itu. Nabi Musa AS pun tersenyum, lalu ia berkata, “wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah SWT. Ya Nabiullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Alah SWT?. Allah SWT telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah SWT telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja dan telah memberiku kaki yang dengannya aku dapat berjalan, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya”, jawab si kaya itu. Akhirnya si kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kemudian terjadi adalah si kaya itu semakin Allah SWT tambah kekayaannya karena ia selalu bersyukur. Dan si miskin menjadi bertambah miskin. Allah SWT mengambil semua kenikmatan-Nya sehingga si miskin itu tidak memiliki selembar pakaianpun yang melekat di tubuhnya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah SWT.