June 19, 2011
August 14, 2010
SURAT DARI IBLIS UNTUK MU
Aku melihatmu kemarin, saat engkau memulai aktiviti harianmu.
kau bangun tanpa sujud mengerjakan subuhmu
Bahkan kemudian, kau juga tidak mengucapkan ‘Bismillah’ sebelum memulai santapanmu, juga tidak sempat mengerjakan shalat Isha sebelum berangkat ketempat tidurmu
Kau benar2 orang yang bersyukur, Aku menyukainya
Aku tak dapat mengungkapkan betapa senangnya aku melihatmu tidak merubah cara hidupmu..
Hai Bodoh, Kamu millikku.
Ingat, kau dan aku sudah bertahun-tahun bersama,
dan aku masih belum bisa benar2 mencintaimu .
Malah aku masih membencimu, karena aku benci Allah.
Aku hanya menggunakanmu untuk membalas dendamku kepada Allah.
Dia sudah mencampakkan aku dari surga, dan aku akan tetap memanfaatkanmu sepanjang masa untuk mebalaskannya
Kau lihat, ALLAH MENYAYANGIMU dan dia masih memiliki rencana-rencana untukmu dihari depan.
Tapi kau sudah menyerahkan hidupmu padaku, dan aku akan membuat kehidupanmu seperti neraka.
Sehingga kita bisa bersama dua kali dan ini akan menyakiti hati ALLAH
Aku benar-benar berterimakasih padamu, karena aku sudah menunjukkan kepada NYA siapa yang menjadi pengatur dalam hidupmu dalam masa2 yang kita jalani
Kita nonton film ‘porno’ bersama, memaki orang, mencuri, berbohong, mempersenda dan mempermain kan perasaan orang, munafik, makan sekenyang-kenyangya, bergosip, manghakimi orang, menghujam orang dari belakang, tidak hormat pada orang tua ,
Tidak menghargai Masjid, berperilaku buruk.
TENTUNYA kau tak ingin meninggalkan ini begitu saja.
Ayuhlah, Hai Bodoh, kita terbakar bersama, selamanya.
Aku masih memiliki rencana2 hangat untuk kita.
Ini hanya merupakan surat penghargaanku untuk mu.
Aku ingin mengucapkan ‘TERIMAKASIH’ kerana sudah mengizinkanku
memanfaatkan hampir semua masa hidupmu.
Kamu memang sangat mudah dibodohi, aku menertawakanmu..
Saat kau tergoda berbuat dosa kamu menghadiahkan tawa.
Dosa sudah mulai mewarnai hidupmu.
Kamu sudah 20 tahun lebih tua, dan sekarang aku perlu darah muda.
Jadi, pergi dan lanjutkanlah mengajarkan orang-orang muda bagaimana berbuat dosa.
Yang perlu kau lakukan adalah merokok, mabuk-mabukan, berbohong, berjudi, bergosip, dan hiduplah se-egois mungkin.
Lakukan semua ini didepan anak-anak dan mereka akan menirunya.
Begitulah anak-anak .
Baiklah, aku persilakan kau bergerak sekarang.
Aku akan kembali beberapa detik lagi untuk menggoda mu lagi.
Jika kau cukup cerdas, kau akan lari sembunyi, dan bertaubat atas dosa-dosamu.
Dan hidup untuk Allah dengan sisa umurmu yang tinggal sedikit.
Memperingati orang bukan tabiatku, tapi diusiamu sekarang dan tetap melakukan dosa, sepertinya memang agak aneh.
Jangan salah sangka, aku masih tetap membencimu.
Hanya saja kau harus menjadi orng tolol yang lebih baik dimata ALLAH.
Catatan :
Jika kau benar2 menyayangiku (iblis), kau tak akan memberi surat ini dengan siapapun.
Posted by Kaiser at 10:41 PM 0 advisers
July 23, 2010
PESAN RASULULLAH SEBELUM TIDUR............
Amalkan amalan tersebut sebelum tidur yang dikenali sebagai tafsir haqqi. Rasulullah pernah berpesan kepada Aisyah ra,
"Ya Aisyah, jangan engkau tidur melakukan empat perkara".
Empat perkara yang dimaksudkan Rasulullah ialah,
- Sebelum khatam Al-Quran.
- Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir.
- Sebelum para muslim meredhai kamu.
- Sebelum kamu laksanakan haji dan umrah.
Aisyah bertanya,
"Ya Rasulullah, bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara dalam satu masa?"
Rasulullah tersenyum lalu bersabda,
"Jika engkau tidur, bacalah,
1. Al-Ikhlas 3 kali, seakan-akan kau mengkhatamkan Al-Quran.
Maksudnya,
- Katakanlah (Wahai Muhammad), (tuhanku) ialah Allah Yang Maha Esa.
- Sesungguhnya Allah kekal.
- Dia tidak beranak dan Dia pula tidak diperanakkan.
- Dan tidak ada sesiapapun yang serupa-NYA.
2. Selawat untukku dan para nabi sebelumku, maka kami semua akan memberi syafaat di hari kiamat.
Allohhumma solli a’laa syaidina Muhammad wa’ala alihi syaidina Muhammad
{Baca selawat sebanyak 3 kali}
3. Istighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredhai kamu.
Astagfiruloh al adzhiim alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul qoyyum wa atuubu ilaih
{Beristighfar sebanyak 3 kali}
4. Dan perbanyakkan bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umrah.
Subhanaloohi walhamdulillahi wala ilaha illallahi wallahu akbar
{Dibaca 3 kali}
Renungkanlah! Insya-Allah dengan usaha kita sedari kecil ini memungkinkan kita mendapat lebih hidayah dan nur keimanan yang lebih teguh dan cekal menghadapi hari-hari yang penuh cabaran pada masa ini.
Waullahu A'lam
Posted by Kaiser at 3:23 PM 0 advisers
July 11, 2010
Israq Wal Mikraj.....................
1. Sebelum Israk dan Mikraj
Rasulullah S. A. W. mengalami pembedahan dada / perut, dilakukan oleh malaikat
Jibrail dan Mika'il. Hati Baginda S. A. W.. dicuci dengan air zamzam, dibuang ketul
hitam ('alaqah) iaitu tempat syaitan membisikkan waswasnya. Kemudian dituangkan
hikmat, ilmu, dan iman. ke dalam dada Rasulullah S. A. W. Setelah itu, dadanya dijahit
dan dimeterikan dengan "khatimin nubuwwah". Selesai pembedahan, didatangkan
binatang bernama Buraq untuk ditunggangi oleh Rasulullah dalam perjalanan luar biasa
yang dinamakan "Israk" itu.
2. Semasa Israk (Perjalanan dari Masjidil-Haram ke Masjidil-Aqsa):
Sepanjang perjalanan (israk) itu Rasulullah S. A. W. diiringi (ditemani) oleh malaikat
Jibrail dan Israfil. Tiba di tempat-tempat tertentu (tempat-tempat yang mulia dan
bersejarah), Rasulullah telah diarah oleh Jibrail supaya berhenti dan bersembahyang
sebanyak dua rakaat. Antara tempat-tempat berkenaan ialah:
i. Negeri Thaibah (Madinah), tempat di mana Rasulullah akan melakukan hijrah.
ii. Bukit Tursina, iaitu tempat Nabi Musa A. S. menerima wahyu daripada Allah;
iii. Baitul-Laham (tempat Nabi 'Isa A. S. dilahirkan);
Dalam perjalanan itu juga baginda Rasulullah S. A. W. menghadapi gangguan jin 'Afrit
dengan api jamung dan dapat menyasikan peristiwa-peristiwa simbolik yang amat ajaib.
Antaranya :
§ Kaum yang sedang bertanam dan terus menuai hasil tanaman mereka. apabila dituai,
hasil (buah) yang baru keluar semula seolah-olah belum lagi dituai. Hal ini berlaku
berulang-ulang. Rasulullah S. A. W. dibertahu oleh Jibrail : Itulah kaum yang berjihad
"Fisabilillah" yang digandakan pahala kebajikan sebanyak 700 kali ganda bahkan
sehingga gandaan yang lebih banyak.
§ Tempat yang berbau harum. Rasulullah S. A. W. diberitahu oleh Jibrail : Itulah bau
kubur Mayitah (tukang sisir rambut anak Fir'aun) bersama suaminya dan
anak-anak-nya (termasuk bayi yang dapat bercakap untuk menguatkan iman ibunya)
yang dibunuh oleh Fir'aun kerana tetapt teguh beriman kepada Allah (tak mahu
mengakui Fir'aun sebagai Tuhan).
§ Sekumpulan orang yang sedang memecahkan kepala mereka. Setiap kali
dipecahkan, kepala mereka sembuh kembali, lalu dipecahkan pula. Demikian dilakukan
berkali-kali. Jibrail memberitahu Rasulullah: Itulah orang-orang yang berat kepala
mereka untuk sujud (sembahyang).
§ Sekumpulan orang yang hanya menutup kemaluan mereka (qubul dan dubur)
dengan secebis kain. Mereka dihalau seperti binatang ternakan. Mereka makan bara
api dan batu dari neraka Jahannam. Kata Jibrail : Itulah orang-orang yang tidak
mengeluarkan zakat harta mereka.
§ Satu kaum, lelaki dan perempuan, yang memakan daging mentah yang busuk
sedangkan daging masak ada di sisi mereka. Kata Jibrail: Itulah lelaki dan perempuan
yang melakukan zina sedangkan lelaki dan perempuan itu masing-masing mempunyai
isteri / suami.
§ Lelaki yang berenang dalam sungai darah dan dilontarkan batu. Kata Jibrail: Itulah
orang yang makan riba`. § Lelaki yang menghimpun seberkas kayu dan dia tak terdaya
memikulnya, tapi ditambah lagi kayu yang lain. Kata Jibrail: Itulah orang tak dapat
menunaikan amanah tetapi masih menerima amanah yang lain.
§ Satu kaum yang sedang menggunting lidah dan bibir mereka dengan penggunting
besi berkali-kali. Setiap kali digunting, lidah dan bibir mereka kembali seperti biasa.
Kata Jibrail: Itulah orang yang membuat fitnah dan mengatakan sesuatu yang dia
sendiri tidak melakukannya.
§ Kaum yang mencakar muka dan dada mereka dengan kuku tembaga mereka. Kata
Jibrail: Itulah orang yang memakan daging manusia (mengumpat) dan menjatuhkan
maruah (mencela, menghinakan) orang.
§ Seekor lembu jantan yang besar keluar dari lubang yang sempit. Tak dapat
dimasukinya semula lubang itu. Kata Jibrail: Itulah orang yang bercakap besar
(Takabbur). Kemudian menyesal, tapi sudah terlambat.
§ Seorang perempuan dengan dulang yang penuh dengan pelbagai perhiasan.
Rasulullah tidak memperdulikannya. Kata Jibrail: Itulah dunia. Jika Rasulullah memberi
perhatian kepadanya, nescaya umat Islam akan mengutamakan dunia daripada
akhirat.
§ Seorang perempuan tua duduk di tengah jalan dan menyuruh Rasulullah berhenti.
Rasulullah S. A. W. tidak menghiraukannya. Kata Jibrail: Itulah orang yang
mensesiakan umurnya sampai ke tua.
§ Seorang perempuan bongkok tiga menahan Rasulullah untuk bertanyakan sesuatu.
Kata Jibrail: Itulah gambaran umur dunia yang sangat tua dan menanti saat hari kiamat.
Setibanya di masjid Al-Aqsa, Rasulullah turun dari Buraq. Kemudian masuk ke dalam
masjid dan mengimamkan sembahyang dua rakaat dengan segala anbia` dan mursalin
menjadi makmum.
Rasulullah S. A. W. terasa dahaga, lalu dibawa Jibrail dua bejana yang berisi arak dan
susu. Rasulullah memilih susu lalu diminumnya. Kata Jibrail: Baginda membuat pilhan
yang betul. Jika arak itu dipilih, nescaya ramai umat baginda akan menjadi sesat.
3. Semasa Mikraj (Naik ke Hadhratul-Qudus Menemui Allah):
Didatangkan Mikraj (tangga) yang indah dari syurga. Rasulullah S. A. W. dan Jibrail
naik ke atas tangga pertama lalu terangkat ke pintu langit dunia (pintu Hafzhah).
. Langit Pertama: Rasulullah S. A. W. dan Jibrail masuk ke langit pertama, lalu
berjumpa dengan Nabi Adam A. S. Kemudian dapat melihat orang-orang yang makan
riba` dan harta anak yatim dan melihat orang berzina yang rupa dan kelakuan mereka
sangat huduh dan buruk. Penzina lelaki bergantung pada susu penzina perempuan.
i. Langit Kedua: Nabi S. A. W. dan Jibrail naik tangga langit yang kedua, lalu masuk
dan bertemu dengan Nabi 'Isa A. S. dan Nabi Yahya A. S.
ii. Langit Ketiga: Naik langit ketiga. Bertemu dengan Nabi Yusuf A. S. iii. Langit
Keempat: Naik tangga langit keempat. Bertemu dengan Nabi Idris A. S. iv. Langit
Kelima: Naik tangga langit kelima. Bertemu dengan Nabi Harun A. S. yang dikelilingi
oleh kaumnya Bani Israil.
v. Langit Keenam: Naik tangga langit keenam. Bertemu dengan Nabi-Nabi. Seterusnya
dengan Nabi Musa A. S. Rasulullah mengangkat kepala (disuruh oleh Jibrail) lalu dapat
melihat umat baginda sendiri yang ramai, termasuk 70,000 orang yang masuk syurga
tanpa hisab.
vi. Langit Ketujuh: Naik tangga langit ketujuh dan masuk langit ketujuh lalu bertemu
dengan Nabi Ibrahim Khalilullah yang sedang bersandar di Baitul-Ma'mur dihadapi oleh
beberapa kaumnya. Kepada Rasulullah S. A. W., Nabi Ibrahim A. S. bersabda,
"Engkau akan berjumapa dengan Allah pada malam ini. Umatmu adalah akhir umat
dan terlalu dha'if, maka berdoalah untuk umatmu. Suruhlah umatmu menanam
tanaman syurga iaitu lah HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH". Mengikut riwayat
lain, Nabi Irahim A. S. bersabda, "Sampaikan salamku kepada umatmu dan beritahu
mereka, syurga itu baik tanahnya, tawar airnya dan tanamannya ialah lima kalimah,
iaitu: SUBHANALLAH, WAL-HAMDULILLAH, WA lah ILAHA ILLALLAH ALLAHU
AKBAR dan WA lah HAULA WA lah QUWWATA ILLA BILLAHIL- 'ALIYYIL-'AZHIM.
Bagi orang yang membaca setiap kalimah ini akan ditanamkan sepohon pokok dalam
syurga". Setelah melihat beberpa peristiwa! lain yang ajaib. Rasulullah dan Jibrail
masuk ke dalam Baitul-Makmur dan bersembahyang (Baitul-Makmur ini betul-betul di
atas Baitullah di Mekah).
vii. Tangga Kelapan: Di sinilah disebut "al-Kursi" yang berbetulan dengan dahan pokok
Sidratul-Muntaha. Rasulullah S. A. W. menyaksikan pelbagai keajaiban pada pokok itu:
Sungai air yang tak berubah, sungai susu, sungai arak dan sungai madu lebah. Buah,
daun-daun, batang dan dahannya berubah-ubah warna dan bertukar menjadi
permata-permata yang indah. Unggas-unggas emas berterbangan. Semua keindahan
itu tak terperi oleh manusia. Baginda Rasulullah S. A. W. dapat menyaksikan pula
sungai Al-Kautsar yang terus masuk ke syurga. Seterusnya baginda masuk ke syurga
dan melihat neraka berserta dengan Malik penunggunya.
viii. Tangga Kesembilan: Di sini berbetulan dengan pucuk pokok Sidratul-Muntaha.
Rasulullah S. A. W. masuk di dalam nur dan naik ke Mustawa dan Sharirul-Aqlam. Lalu
dapat melihat seorang lelaki yang ghaib di dalam nur 'Arasy, iaitu lelaki di dunia yang
lidahnya sering basah berzikir, hatinya tertumpu penuh kepada masjid dan tidak
memaki ibu bapanya.
ix. Tangga Kesepuluh: Baginda Rasulullah sampai di Hadhratul-Qudus dan Hadhrat
Rabbul-Arbab lalu dapat menyaksikan Allah S. W. T. dengan mata kepalanya, lantas
sujud. Kemudian berlakulah dialog antara Allah dan Muhammad, Rasul-Nya:
Allah S. W. T : Ya Muhammad. Rasulullah : Labbaika. Allah S. W. T : Angkatlah
kepalamu dan bermohonlah, Kami perkenankan. Rasulullah : Ya, Rabb. Engkau telah
ambil Ibrahim sebagai Khalil dan Engkau berikan dia kerajaan yang besar. Engkau
berkata-kata dengan Musa. Engkau berikan Dawud kerajaan yang besar dan dapat
melembutkan besi. Engkau kurniakan kerajaan kepada Sulaiman yang tidak Engkau
kurniakan kepada sesiapa pun dan memudahkan Sulaiman menguasai jin, manusia,
syaitan dan angin. Engkau ajarkan 'Isa Taurat dan Injil. Dengan izin-Mu, dia dapat
menyembuhkan orang buta, orang sufaq dan menghidupkan orang mati. Engkau
lindungi dia dan ibunya daripada syaitan. Allah S. W. T : aku ambilmu sebagai kekasih.
Aku perkenankanmu sebagai penyampai berita gembira dan amaran kepada umatmu.
Aku buka dadamu dan buangkan dosamu. Aku jadikan umatmu sebaik-baik umat. Aku
beri keutamaan dan keistimewaan kepadamu pada hari qiamat. Aku kurniakan tujuh
ayat (surah Al-Fatihah) yang tidak aku kurniakan kepada sesiapa sebelummu. Aku
berikanmu ayat-ayat di akhir surah al-Baqarah sebagai suatu perbendaharaan di
bawah 'Arasy. Aku berikan habuan daripada kelebihan Islam, hijrah, sedekah dan amar
makruf dan nahi munkar. Aku kurniakanmu panji-panji Liwa-ul-hamd, maka Adam dan
semua yang lainnya di bawah panji-panjimu. Dan aku fardhukan atasmu dan umatmu
lima puluh (waktu) sembahyang.
4. Selesai munajat, Rasulullah S. A. W. di bawa menemui Nabi Ibrahim A. S. kemudian
Nabi Musa A. S. yang kemudiannya menyuruh Rasulullah S. A. W. merayu kepada
Allah S. W. T agar diberi keringanan, mengurangkan jumlah waktu sembahyang itu.
Selepas sembilan kali merayu, (setiap kali dikurangkan lima waktu), akhirnya Allah
perkenan memfardhukan sembahyang lima waktu sehari semalam dengan
mengekalkan nilainya sebanyak 50 waktu juga.
Antara peristiwa Israk Mikraj yang popular di sampaikan oleh penceramah
Rasullulah dibawa melihat syurga, neraka ketika Israk Mikraj
DALAM perjalanan Israk Mikraj pada malam 27 Rejab, Nabi Muhammad SAW turut
diperlihatkan keadaan di syurga dan neraka.
Rasulullah ketika memasuki syurga dengan diiringi Jibril, melihat sesuatu yang tidak
pernah dilihat oleh mata dan tidak pernah didengar oleh telinga serta tidak terlintas di
hati manusia.
Sesungguhnya syurga itu ada lapan jenis.
Tiba-tiba Rasulullah ternampak beberapa kubah lu'lu' yang ternganga dan Baginda
terlihat pada pintu syurga tertulis ayat berbunyi: "Sedekah itu adalah 10 kali ganda dan
memberi hutang itu 18 kali ganda."
Rasulullah hairan mengapakah memberi hutang itu lebih besar daripada bersedekah,
lantas Baginda pun bertanya kepada Jibril mengenai perkara itu.
Kata Jibril: "Orang yang meminta itu kadang-kadang dia sudah pun mempunyai barang
itu, sedangkan orang yang berhutang itu tiada mempunyai apa-apa, maka terpaksa
berhutang untuk mendapatkannya atau dengan kata lain dia berhutang kerana
benar-benar berhajat."
Kemudian Rasulullah berjumpa sebatang sungai susu yang tiada berubah rasanya dan
sebatang sungai arak yang lazat dan sebatang sungai madu yang jernih. Di situ ada
juga buah delima dan segala macam buah kayu. Kemudian keluar daripadanya
pakaian penghuni syurga dan kemudian keluar burung yang bentuknya seperti unta.
Rasulullah terlihat pula telaga Al-Kausar. Dalamnya ada 70,000 fursah yang airnya
mengalir di atas batu yakut dan zabarjad. Di tepinya ada lu`lu' yang besar, airnya
mengalir masuk ke hudh (kolah) Rasulullah.
Bejananya (timba) seperti bintang di langit dijadikan daripada emas dan perak serta
tanahnya daripada kasturi yang amat harum. Kemudian keluarlah Rasulullah dari
syurga itu.
Nabi Muhammad kemudian diperlihatkan keadaan neraka. Dalamnya ada ghadaballah
(kemarahan Allah) terhadap musuh-Nya dan yang ingkar perintah-Nya. Jika dijatuhkan
batu atau besi ke dalam neraka itu, nescaya hancur lebur ia dalamnya.
Tiba-tiba Rasulullah ternampak beberapa kaum memakan bangkai. Bertanya Baginda
kepada Jibril: "Siapa ini, wahai Jibril?"
Jawab Jibril: "Inilah mereka yang makan daging saudaranya dengan mengumpat."
Baginda juga dapat melihat malaikat Malik penjaga pintu neraka, lalu ia memberi salam
kepada Rasulullah. Rasulullah menjawab salam Malik. Malik ialah malaikat yang boleh
diketahui kemarahannya menerusi mukanya yang sangat masam.
Sesungguhnya neraka itu terletak di bawah tujuh petala bumi. Ia mempunyai tujuh
jenis, iaitu:
· Neraka Jahannam.
· Neraka Lazha.
· Neraka Khutamah.
· Neraka Saeir.
· Neraka Saqar.
· Neraka Jahim.
· Neraka Hawiyah.
Rasulullah kemudian diangkat ke Sidaratul Muntaha dan ditutupi awan.
Jibril tertinggal, lalu Rasulullah berhenti menunggu. Di sini Jibril pun memasukkan
Baginda ke dalam nur sambil berkata: "Engkau dan Tuhan engkau saja."
Dalam satu riwayat, Rasulullah bersabda kepada Jibril bermaksud:
"Adakah di sini sahabat hendak meninggalkan sahabatnya?"
Berkata Jibril: "Inilah saja tempatku, jika aku melintasi kawasan ini nescaya terbakar
aku dengan nur."
Rasulullah pun melalui 70,000 hijab daripada nur hingga sampai ke Mustawa, tempat
Kalam menulis, yakni Kalam catatan di Luh Mahfuz. Di situ Rasulullah melihat seorang
lelaki yang ghaib dalam Nur Arasy.
Bertanya Rasulullah: "Siapa ini? Adakah malaikat?"
"Tidak," jawab lelaki itu.
"Adakah nabi?" soal Rasulullah lagi.
"Tidak. Sesungguhnya aku seorang lelaki yang hidup di dunia, basah dengan
menyebut nama Allah yakni berzikir dan hatiku sentiasa terpaut kepada masjid dan aku
juga tidak memaki kedua-dua ibu bapaku."
10 Seksaan Wanita Diperlihatkan Semasa Iraq Mikraj
SEPULUH jenis seksaan yang menimpa wanita yang diperlihatkan kepada Nabi
Muhammad SAW ketika melalui peristiwa Israk dan Mikraj, membuatkan Rasulullah
menangis setiap kali mengenangkannya.
Dalam perjalanan itu, antaranya Baginda diperlihatkan (1) perempuan yang digantung
dengan rambut dan otak di kepalanya mendidih. Mereka adalah perempuan yang tidak
mahu melindungi rambutnya daripada dilihat lelaki lain.
Seksaan lain yang diperlihatkan Baginda ialah (2) perempuan yang digantung dengan
lidahnya dan (3) tangannya dikeluarkan daripada punggung dan (4) minyak panas
dituangkan ke dalam kerongkongnya. Mereka adalah perempuan yang suka menyakiti
hati suami dengan kata-katanya.
Baginda juga melihat bagaimana (5) perempuan digantung buah dadanya dari arah p!
unggung dan air pokok zakum dituang ke dalam kerongkongnya. Mereka adalah
perempuan yang menyusui anak orang lain tanpa keizinan suaminya.
Ada pula (6) perempuan diikat dua kakinya serta dua tangannya sampai ke ubun dan
dibelit beberapa ular dan kala jengking . Mereka adalah perempuan yang boleh solat
dan berpuasa tetapi tidak mahu mengerjakannya, tidak berwuduk dan tidak mahu
mandi junub. Mereka sering keluar rumah tanpa mendapat izin suaminya terlebih dulu
dan tidak mandi iaitu tidak bersuci selepas habis haid dan nifas.
Selain itu, Baginda melihat (7) perempuan yang makan daging tubuhnya sendiri
manakala di bawahnya ada api yang menyala . Mereka adalah perempuan yang
berhias untuk dilihat lelaki lain dan suka menceritakan aib orang lain.
Baginda juga melihat (8) perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting
dari neraka. Mereka adalah perempuan yang suka memasyhurkan diri sendiri supaya
orang melihat akan perhiasannya.
Seksaan lain yang dilihat Baginda ialah (9) perempuan yang kepalanya seperti kepala
babi dan badannya pula seperti keldai . Mereka adalah perempuan yang suka
mengadu domba dan sangat suka berdusta.
Ada pula perempuan yang Baginda nampak yang (10) rupanya berbentuk anjing dan
beberapa ekor ular serta kala jengking masuk ke dalam mulutnya dan keluar melalui
duburnya. Mereka adalah perempuan yang suka marah kepada suaminya dan
memfitnah orang lain.
5. Selepas Mikraj
Rasulullah S. A. W. turun ke langit dunia semula. Seterusnya turun ke Baitul-Maqdis.
Lalu menunggang Buraq perjalanan pulang ke Mekah pada malam yang sama. Dalam
perjalanan ini baginda bertemu dengan beberapa peristiwa yang kemudiannya menjadi
saksi (bukti) peristiwa Israk dan Mikraj yang amat ajaib itu (Daripada satu riwayat
peristiwa itu berlaku pada malam Isnin, 27 Rejab, kira-kira 18 bulan sebelum hijrah).
Wallahu'alam.
(Sumber : Kitab Jam'ul-Fawaa`id) Kesimpulannya, peristiwa Israk dan Mikraj bukan
hanya sekadar sebuah kisah sejarah yang diceritakan kembali setiap kali 27 Rejab
menjelang. Adalah lebih penting untuk kita menghayati pengajaran di sebalik peristiwa
tersebut bagi meneladani perkara yang baik dan menjauhi perkara yang tidak baik.
Peristiwa Israk dan Mikraj yang memperlihatkan pelbagai kejadian aneh yang penuh
pengajaran seharusnya memberi keinsafan kepada kita agar sentiasa mengingati Allah
dan takut kepada kekuasaan-Nya.
Seandainya peristiwa dalam Israk dan Mikraj ini dipelajari dan dihayati benar-benar
kemungkinan manusia mampu mengelakkan dirinya daripada melakukan
berbagai-bagai kejahatan. Kejadian Israk dan Mikraj juga adalah untuk menguji umat
Islam (apakah percaya atau tidak dengan peristiwa tersebut). Orang-orang kafir di
zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam langsung tidak mempercayai, malahan
memperolok-olokkan Nabi sebaik-baik Nabi bercerita kepada mereka.
Peristiwa Israk dan Mikraj itu merupakan ujian dan mukjizat yang membuktikan kudrat
atau kekuasaan Allah Subhanahu Wataala. Allah Subhanahu Wataala telah
menunjukkan bukti-bukti kekuasaan dan kebesaran-Nya kepada Baginda Sallallahu
Alaihi Wasallam.
Mafhum Firman Allah S. W. T. : "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan
hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsa yang telah
kami berkati sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian dari
tanda-tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha
Melihat."
(Surah Al-Israa': Ayat 1).
Wallahua'lam..
Posted by Kaiser at 9:03 PM 0 advisers